Kamis, 07 Oktober 2010

Jumlah Korban Banjir Wasior Mencapai 110 Orang

TEMPO Interaktif, Jayapura -Korban tewas banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat terus bertambah. Hingga Jumat pagi (8/10), jumlah ditemukan sebanyak 110 tewas dan 450 lainnya hilang.

“Ini data terbaru dari Wasior,” kata Pitsaw Amafnini, Koordinator Jaringan Sosial dan Lingkungan (Jasoil) Tanah Papua. Pemerintah Teluk Wondama pagi ini direncanakan akan mendata bangunan yang rusak serta melanjutkan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.


Pencarian hingga hari ini masih terkendala banyaknya pohon tumbang, sisa puing bangunan serta hampir semua wilayah tergenang lumpur. “Kita ada meminta bantuan alat berat dari Manokwari, mudah-mudahan kalau sudah ada secepatnya, bisa digunakan membersihkan sisa bangunan dan pepohonan,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Teluk Wondama, Silas Kapissa.

Sementara itu di Manokwari, Papua Barat, jumlah pengungsi yang diberangkat dari Teluk Wondama diperkirakan mencapai kurang lebih 4 ribu jiwa. Ratusan diantaranya masih menempati tenda-tenda darurat yang dibangun Kodim setempat.

Pemerintah Daerah Teluk Wondama mengerahkan empat kapal untuk mengangkut para pengungsi, yakni KM Gracelia, KM Papua III, KRI Kalakay dan KM Delta Mas II. “Jumlah warga di Wasior sudah mulai berkurang, lebih banyak saat ini diungsikan ke Nabire dan Manokwari,” kata Piter Lambey, Asisten I Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama.

Ditenda pengungsian, beberapa warga korban banjir tidur beralaskan tikar seadanya. Mereka harus mengantri untuk mandi dan buang hajat. “Kondisinya memang seperti itu,” ujar Pitsaw Amafnini. Di Jayapura, sejumlah ormas mulai melakukan penggalangan dana bagi korban banjir.

Himpunan Mahasiswa Islam membawa dus sumbangan dan meminta pengendara yang lewat di sejumlah titik. “Dananya nanti akan disalurkan bagi korban banjir di Wasior,” kata Syarifudin, koordinator HMI Jayapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar