Kamis, 28 Oktober 2010

Inilah Alasan Mbah Maridjan Jadi Bintang Iklan

Inilah Alasan Mbah Maridjan Jadi Bintang Iklan dan IRWANTRIBUNNEWS/BUDHI PRASETYOMBAH MARIDJAN, JK dan IRWAN – Mbah Maridjan (kiri) bersama Jusuf Kalla dan Irwan Hidayat, pemilik perusahaan jamu Sido Muncul beberapa waktu lalu. Mbah Maridjan saat itu bersama Jusuf Kalla diajak untuk melihat langsung proses produksi jamu Sido Muncul.KABAR meninggalnya Mbah Maridjan membuat jajaran perusahan PT Sido Muncul berduka. Betapa tidak, juru kunci Gunung Merapi itu adalah bintang iklan salah satu produk perusahan jamu tersebut.Pemilik Sido Muncul, Irwan Hidayat, kepada Tribunnews.com menceritakan bagaimana perkenalannya dengan si Mbah hingga mau menjadi bintang iklan. "Saya kagum karena dia tidak silau oleh keduniawian," kata Irwan via telepon, Rabu (27/10).Perkenalan itu terjadi pada 28 Mei 2006, sehari setelah gempa berkekuatan 7,6 skala Richter memorakporandakan Yogya, Bantul, Prambanan, Wonosari, dan Klaten. Pertemuan bertempat di rumah Mbah Maridjan, di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Yang memperkenalkan adalah Pak Sumadi Wonohito (almarhum), pemilik Harian Kedaulatan Rakyat Yogya.Saat memperkenalkan Irwan, Sumadi mengatakan, "Pak Irwan ini dari Jakarta, pemilik pabrik jamu yang besar, pemilik Sido Muncul." Tapi Mbah Marijan hanya menjawab, "Injih... injih... injih (iya... iya... iya)."Karena jawabannya cuma "injih", Pak Sumadi menambahkan, "Pak Irwan ini orang kaya." Tapi kembali Mbah Mardijan tetap menjawab "injih" dengan wajah yang seolah berpaling.Mbah Maridjan baru mau bercakap hangat saat Irwan memperkenalkan diri sebagai adik ipar Ir Anton Sujarwo dari Yayasan Dian Desa, bukan sebagai orang kaya. Saat diperkenalkan sebagai ipar Anton itulah Mbah Maridjan baru mau menatap ke arah Irwan dan menjabat sekali lagi tangan Irwan."Kalau Mas Anton, saya kenal. Dia kan orang yg baik. Pada tahun 1974, kan Mas Anton yang memberi air pada penduduk di daerah ini, yang diterima oleh Mbah Hargo, bapak saya," kata Irwan menirukan ucapan Mbah Maridjan kala itu."Dan kalau pada akhirnya Mbah Maridjan mau membantu Sido Muncul dengan menjadi bintang iklan Kukubima Ener-G, itu karena pertimbangan bahwa saya adalah adik ipar Anton Sujarwo dan ingin membalas kebaikan kakak ipar saya itu," kata Irwan.Irwan mendapat ide iklan "Lelaki Pemberani" dari temannya, Harry Cahyono. Iklan itu terinspirasi keberanian Mbah Maridjan menghadapi letusan Gunung Merapi. Di saat orang lain mengungsi, ia tetap di rumahnya dan melakukan ritual.Lokasi syuting berada di Kaliadem, dekat rumah Mbah Maridjan. Saat itu, Merapi tengah mengeluarkan awan panas. "Kalau saat ini saya harus mengulang melakukan syuting di tempat seperti itu lagi, saya tidak akan berani. Keberanian apa yang mendorong saya dan tim berani syuting di tempat itu?" kata Irwan.Terakhir kali Irwan mencoba berkomunikasi dengan Mbah Maridjan adalah pada hari Selasa (26/10), saat Merapi menyemburkan awan panas. Ketika itu, sekitar pukul 19.20, Irwan menelepon Asih, salah seorang anak Mbah Maridjan.Ia mendapat kabar bahwa seluruh keluarga Mbah Maridjan telah pergi mengungsi, sedangkan Mbah Maridjan tidak mau turun meskipun sudah dipaksa oleh keluarganya. "Kepada anaknya, Mbah Maridjan bilang mau salat. Dan malam itu ternyata wedhus gembel menghanguskan rumah Mbah Maridjan," kata Irwan.Kamis (28/10) siang, jenazah Mbah Maridjan dimakamkan di tempat pemakaman umum di Dusun Srunen, Desa Glagahardjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Pemilik nama Mas Penewu Suraksohargo, yang artinya penjaga gunung, itu meninggalkan seorang istri, Ponirah (73), lima anak, sebelas cucu, dan enam cicit. Mbah Maridjan lahir tahun 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan. Pada 1970, Mbah Maridjan diangkat menjadi abdi dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta. Nama Mas Penewu Suraksohargo itu adalah pemberian Sri Sultan Hamengku Buwono IX.Sebagai abdi dalem, Mbah Maridjan diberi jabatan sebagai wakil juru kunci dengan pangkat Mantri Juru Kunci, mendampingi ayahnya yang menjabat sebagai jurukunci Gunung Merapi.Mbah Maridjan wafat dalam kesetiaan sebagai abdi dalem yang ditugasi menjaga Gunung Merapi. Jenazahnya di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar